Senin, 30 April 2012

ARTIKEL PERGERAKAN HUKUM DI INDONESIA

PERGERAKAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA


PERGERAKAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

  Pandangan masyarakat terhadap mahasiswa, menggambarkan mereka sebagai segmen pemuda yang tercerahkan karena memiliki kemampuan intelektual, idealis, enerjik, dan difungsikan sebagai ‘agent of change’ di negara ini. Hal tersebut lah yang menjadi tema diskusi yang berlangsung di Gedung I Fakultas Hukum UGM dalam kegiatan Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) pada hari Sabtu, 10 September 2011. Kegiatan yang berlangsung selama 2 (dua) jam tersebut menghadirkan Lakso Anindito, S.H., Oce Madril, S.H.. dan Sahlan Said, S.H. dalam kapasitasnya sebagai aktivis mahasiswa pada masanya.
          Dalam pemaparannya, Lakso Anindito, S.H. memberikan gambaran kepada para mahasiswa baru mengenai sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia mulai dari zaman prakemerdekaan hingga pergerakan mahasiswa yang terjadi saat ini. Dengan semangat yang berkobar dan suara yang lantang, aktivis mahasiswa yang sekarang telah bekerja di Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Republik Indonesia ini juga memberikan dorongan-dorongan positif kepada seluruh mahasiswa baru untuk tetap menjadi garda terdepan dalam pergerakan bangsa. Sehingga tidak terbantahkan lagi, bahwa pemuda, khususnya mahasiswa sebagai salah satu ujung tombak pergerakan telah banyak menorehkan tinta emas dan sumbangsih yang besar terhadap terwujudnya Bangsa Indonesia yang berkarakter dan mempunyai identitas nasional yang tegas. Perlu ditekankan bahwa status mahasiswa sebagai garda terdepan perubahan bangsa menuntut mahasiswa untuk tetap pada idealismenya yang merupakan langkah awal dan harus dibarengi dengan pemahaman bagaimana cara melakukan perubahan atau ke arah mana perubahan itu akan diarahkan.
          “Berhati-hati lah ketika Saudara bercita-cita atau berkeinginan untuk menjadi praktisi hukum, karena sebagai salah profesi yang menjanjikan dalam bidang hukum, praktisi merupakan profesi dengan godaan yang cukup besar”, begitulah pesan yang disampaikan oleh Sahlan Said, S.H dalam pemaparannya. Bapak yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Mahasiswa UGM pada zamannya itu memberikan materi dalam kapasitasnya sebagai aktivis mahasiswa dan anggota Malari (Malapetaka Limabelas Januari) 1974 sehingga dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa baru terhadap gerakan mahasiswa saat ini yang seharusnya lebih mengedepankan moral dan intelektual.
          Berbicara mengenai tipe kepemimpinan dalam pandangan bahwa pada masa yang akan datang, mahasiswa akan menjadi pemimpin, yang dibutuhkan, menurut Oce Madril, S.H. adalah pemimpin yang berani untuk bergerak. Tidak berpengaruh ketika pemimpin itu baik atau hebat namun tidak berani untuk bergerak. Begitulah yang disampaikan oleh Peneliti Senior Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM tersebut. Kegiatan yang berlangsung dengan semangat pergerakan mahasiswa itu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa baru untuk dapat berdiskusi dengan pemateri dan sebagai ajang penyampaian pendapat sehingga mampu melatih keberanian.
          Semoga mahasiswa baru Fakultas Hukum UGM menjadi pemimpin bangsa yang berani untuk bergerak kelak kemudian hari



Tidak ada komentar:

Posting Komentar