Selasa, 03 April 2012

ARTIKEL CINTA

 CINTA PERSAUDARAAN

 
Dan cinta persaudaraan adalah Rasa cinta menjadi satu identitas yang melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Tanpa diundang, cinta hadir dan menyapa siapa saja. Membenamkan segala syak wasangka menjadi satu alunan dendang irama. Saking dahsyatnya cinta, banyak orang yang terlena dan salah mendefinisikan arti cinta.

Cinta persudaraan (agape = bahasa yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia berdasarkan suku bangsa atau agama. Dalam cinta ini semua manusia sama sebagai mkhluk tuhan sehingga seseorang tidak mempunyai pamrih untuk berbuat baik terhadap sesame.

Cinta hanya kepada Allah dan bukan karna sesuatu yang lain dalam kehidupan yang penuh dengan ketamakan,hasrat dan kepentingan, adalah sangat sulit dan tak seorangpun dapat mencapainya,kecuali orang-orang yang memiliki hati yang suci. Karna baginya dunia bukan apa-apa jika dibanding dengan keridhoan Allah swt. Prinsip yang demikian akan membawa berkah berupa anugrah yang tak terhingga dari Allah swt.

Dalam pandangan Rasulullah tidak ada sesuatu pun yang dapat mengurangi kebencian, kecemburuan dan permusuhan dari hati manusia,kecuali persaudaraan sejati yang didasarkan pada cinta,persahabatan dan saling memberikan nasehat. Sehingga beliua mengajak umat muslim untuk menebarkan salam diantara saudara-saudara mereka,sehingga mereka akan membuka hati mereka untuk saling mencintai dan bertemu dalam kondisi yang baik.

( http://elektricfuture.blogspot.com )




CINTA ANTARA LAWAN JENIS

Banyak orang mengatakan arti tentang Cinta, meski indah saat dirasakan. Tapi hingga saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan cinta secara definitif. Mungkin secara gramatikal, Cinta merupakan perasaan yang sangat mendalam, yang bersifat subyektif dan mengandung gejolak emosi positif.
Memang cinta adalah perasaan yang bersifat universal sehingga akan selalu hadir sampai kapanpun manusia itu ada. Sejak lahir, manusia sudah dikenalkan oleh rasa cinta, tetapi saat beranjak dewasa, rasa cinta akan berbeda penerapannya. Lingkungan dan keluarga memang berperan dalam menuangkan arti dari cinta dalam tiap insan. Hal ini yang membuat pengertian cinta antara dua insan bisa berubah dan berbeda.
Perempuan lebih membutuhkan perhatian dan lelaki lebih membutuhkan kepercayaan. Hal ini benar, karena perempuan sangat membutuhkan perhatian dari pasangannya sehingga merasa istimewa dan dicintai. Tetapi lelaki merasa dicintai, apabila pasangannya mempercayainya sepenuhnya.
Jika lelaki membutuhkan penerimaan, maka perempuan lebih membutuhkan pengertian. Kaum lelaki selalu bisa mendengarkan tanpa menghakimi dan memberikan empatinya pada perempuan tercintanya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini, karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan fakta dari apa yang didengarnya.
Jadi sebenarnya lelaki bukanlah individu yang bisa mengetahui pikiran atau perasaan seorang perempuan. Sehingga ini yang membuat kaum perempuan berpikir bahwa hal itu sebagai suatu bentuk pengertian dari pasangannya. Seorang lelaki akan merasa bahagia, apabila perempuan dengan penuh cinta menerimanya tanpa berusaha mengubahnya.
Kaum lelaki lebih membutuhkan penghargaan, sedangkan perempuan lebih membutuhkan rasa hormat. Kaum perempuan akan merasa dihormati apabila lelaki mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan kebutuhan-kebutuhannya. Apalagi lelaki selalu mempertimbangkan jalan pemikiran dan perasaannya, maka perempuan akan merasa sangat dihormati.
Bagi kaum lelaki, penghargaan merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa usahanya tidak sia-sia. Hal ini bisa mendorong atau memicu lelaki untuk bisa berbuat lebih banyak. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
Kesetiaan memang dibutuhkan oleh kaum perempuan, sedangkan rasa kagum lebih dibutuhkan oleh kaum lelaki. Secara logika, perempuan merasa dirinya lebih penting dalam kehidupan lelaki yang dicintainya, sehingga dengan mudah kaum perempuan memberikan rasa kagum kepada pasangannya. Apabila lelaki sudah merasa dikagumi, maka dengan ikhlas dia akan mengabdikan dirikan kepada perempuan yang telah mengaguminya dan menyanjungnya.
Ketegasan sangat dibutuhkan oleh kaum perempuan, sedangkan persetujuan lebih dibutuhkan oleh kaum lelaki. Memang benar, setiap pasangan yang akan memulai hubungan, biasanya setelah lelaki menerima persetujuan yang dibutuhkan, maka dia jadi lebih mudah untuk menghargai perasaan-perasaan perempuan. Sedangkan perempuan akan lebih merasa dicintai dengan lebih jika lelaki yang dicintainya bisa menerimanya dengan bukti menegaskan keabsahan hubungan mereka.
Jadi sebenarnya dalam suatu hubungan asmara, tidak ada yang benar atau salah. Yang ada hanyalah bagaimana untuk saling memahami, mengerti, menghormati, menghargai dan mencintai masing-masing pasangan apa adanya.

( http://www.untukku.com/artikel-untukku )




CINTA KEPADA TUHAN
Semua orang tua mencintai anak-anaknya. anak pun mencintai orang tuanya. demikian pula kakak menyayangi dan mencintai adik dan sanak saudaranya. suami mencintai istrinya, begitu pula istri mencintai suaminya. tidaklah semua cinta itu abadi kecuali didasari oleh cinta yang satu ini.

Sebagai hamba Allah kita diperintahkan untuk mencintainya dengan sepenuh hati. kita dilarang untuk menghianati cinta-Nya atau bahkan menduakan cinta itu. Allah berfirman :

لَا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولًا

Artinya : "Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (oleh Allah). (QS Al-Israa' : 22)

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

Artinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS Al-Baqarah : 165)

Tidaklah seorang hamba dapat mengesakan Allah kecuali telah mencintai-Nya. dan tidaklah seorang itu mentaati Allah kecuali dia mengesampingkan cinta kepada selain-Nya.

Jadi, apakah kita dilarang mencintai kepada selain Allah? Tidak. justru dengan cinta kepada Allah kita diperintahkan untuk mencintai kepada sesama. cinta kepada sesama tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi cinta itu harus didasari oleh cinta kepada Allah.

Kita mencintai orang tua karena Allah memerintahkan kita untuk cinta kepada orang tua. kita mencintai istri/suami kita, karena Allah lah yang memerintahkan kita mencintai mereka. kita mencintai sesama karena Allah telah menjadikan kita bersaudara dan memerintahkan kita untuk saling mencintai dan mengasihi.

Cinta tanpa dasar cinta kepada Allah akan menyakiti pelakunya. membuatnya stress dan hampa. akan tetapi setiap cinta yang didasari dengan cinta kepada Allah akan selalu membuat pelakunya tenang, nyaman dan optimis. cinta yang satu adalah cinta kepada Allah.

( http://www.artikelislami.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar