CINTA PERSAUDARAAN
Dan cinta persaudaraan adalah Rasa cinta menjadi
satu identitas yang melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Tanpa
diundang, cinta hadir dan menyapa siapa saja. Membenamkan segala syak
wasangka menjadi satu alunan dendang irama. Saking dahsyatnya cinta,
banyak orang yang terlena dan salah mendefinisikan arti cinta.
Cinta persudaraan (agape = bahasa yunani)
diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persudaraan
tidak mengenal adanya batas-batas manusia berdasarkan suku bangsa atau
agama. Dalam cinta ini semua manusia sama sebagai mkhluk tuhan sehingga
seseorang tidak mempunyai pamrih untuk berbuat baik terhadap sesame.
Cinta hanya kepada Allah dan bukan karna
sesuatu yang lain dalam kehidupan yang penuh dengan ketamakan,hasrat dan
kepentingan, adalah sangat sulit dan tak seorangpun dapat
mencapainya,kecuali orang-orang yang memiliki hati yang suci. Karna
baginya dunia bukan apa-apa jika dibanding dengan keridhoan Allah swt.
Prinsip yang demikian akan membawa berkah berupa anugrah yang tak
terhingga dari Allah swt.
Dalam pandangan Rasulullah tidak ada
sesuatu pun yang dapat mengurangi kebencian, kecemburuan dan permusuhan
dari hati manusia,kecuali persaudaraan sejati yang didasarkan pada
cinta,persahabatan dan saling memberikan nasehat. Sehingga beliua
mengajak umat muslim untuk menebarkan salam diantara saudara-saudara
mereka,sehingga mereka akan membuka hati mereka untuk saling mencintai
dan bertemu dalam kondisi yang baik.
(
http://elektricfuture.blogspot.com )
CINTA ANTARA LAWAN JENIS
Banyak orang mengatakan arti tentang Cinta, meski indah saat
dirasakan. Tapi hingga saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan
cinta secara definitif. Mungkin secara gramatikal, Cinta merupakan
perasaan yang sangat mendalam, yang bersifat subyektif dan mengandung
gejolak emosi positif.
Memang cinta adalah perasaan yang bersifat universal sehingga akan
selalu hadir sampai kapanpun manusia itu ada. Sejak lahir, manusia sudah
dikenalkan oleh rasa cinta, tetapi saat beranjak dewasa, rasa cinta
akan berbeda penerapannya. Lingkungan dan keluarga memang berperan dalam
menuangkan arti dari cinta dalam tiap insan. Hal ini yang membuat
pengertian cinta antara dua insan bisa berubah dan berbeda.
Perempuan lebih membutuhkan perhatian dan lelaki lebih membutuhkan
kepercayaan. Hal ini benar, karena perempuan sangat membutuhkan
perhatian dari pasangannya sehingga merasa istimewa dan dicintai. Tetapi
lelaki merasa dicintai, apabila pasangannya mempercayainya sepenuhnya.
Jika lelaki membutuhkan penerimaan, maka perempuan lebih membutuhkan
pengertian. Kaum lelaki selalu bisa mendengarkan tanpa menghakimi dan
memberikan empatinya pada perempuan tercintanya. Sikap lelaki yang lebih
mudah memahami ini, karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan fakta
dari apa yang didengarnya.
Jadi sebenarnya lelaki bukanlah individu yang bisa mengetahui pikiran
atau perasaan seorang perempuan. Sehingga ini yang membuat kaum
perempuan berpikir bahwa hal itu sebagai suatu bentuk pengertian dari
pasangannya. Seorang lelaki akan merasa bahagia, apabila perempuan
dengan penuh cinta menerimanya tanpa berusaha mengubahnya.
Kaum lelaki lebih membutuhkan penghargaan, sedangkan perempuan lebih
membutuhkan rasa hormat. Kaum perempuan akan merasa dihormati apabila
lelaki mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan
kebutuhan-kebutuhannya. Apalagi lelaki selalu mempertimbangkan jalan
pemikiran dan perasaannya, maka perempuan akan merasa sangat dihormati.
Bagi kaum lelaki, penghargaan merupakan reaksi alami terhadap
perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa
usahanya tidak sia-sia. Hal ini bisa mendorong atau memicu lelaki untuk
bisa berbuat lebih banyak. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis
lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
Kesetiaan memang dibutuhkan oleh kaum perempuan, sedangkan rasa kagum
lebih dibutuhkan oleh kaum lelaki. Secara logika, perempuan merasa
dirinya lebih penting dalam kehidupan lelaki yang dicintainya, sehingga
dengan mudah kaum perempuan memberikan rasa kagum kepada pasangannya.
Apabila lelaki sudah merasa dikagumi, maka dengan ikhlas dia akan
mengabdikan dirikan kepada perempuan yang telah mengaguminya dan
menyanjungnya.
Ketegasan sangat dibutuhkan oleh kaum perempuan, sedangkan
persetujuan lebih dibutuhkan oleh kaum lelaki. Memang benar, setiap
pasangan yang akan memulai hubungan, biasanya setelah lelaki menerima
persetujuan yang dibutuhkan, maka dia jadi lebih mudah untuk menghargai
perasaan-perasaan perempuan. Sedangkan perempuan akan lebih merasa
dicintai dengan lebih jika lelaki yang dicintainya bisa menerimanya
dengan bukti menegaskan keabsahan hubungan mereka.
Jadi sebenarnya dalam suatu hubungan asmara, tidak ada yang benar
atau salah. Yang ada hanyalah bagaimana untuk saling memahami, mengerti,
menghormati, menghargai dan mencintai masing-masing pasangan apa
adanya.
(
http://www.untukku.com/artikel-untukku )
CINTA KEPADA TUHAN
Semua orang tua mencintai anak-anaknya. anak pun mencintai orang tuanya.
demikian pula kakak menyayangi dan mencintai adik dan sanak saudaranya.
suami mencintai istrinya, begitu pula istri mencintai suaminya.
tidaklah semua cinta itu abadi kecuali didasari oleh cinta yang satu
ini.
Sebagai hamba Allah kita diperintahkan untuk mencintainya
dengan sepenuh hati. kita dilarang untuk menghianati cinta-Nya atau
bahkan menduakan cinta itu. Allah berfirman :
لَا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولًا
Artinya
: "Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu
tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (oleh Allah). (QS Al-Israa'
: 22)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ
دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ
آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ
يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعَذَابِ
Artinya : "Dan diantara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat
siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS
Al-Baqarah : 165)
Tidaklah seorang hamba dapat mengesakan Allah
kecuali telah mencintai-Nya. dan tidaklah seorang itu mentaati Allah
kecuali dia mengesampingkan cinta kepada selain-Nya.
Jadi, apakah
kita dilarang mencintai kepada selain Allah? Tidak. justru dengan cinta
kepada Allah kita diperintahkan untuk mencintai kepada sesama. cinta
kepada sesama tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi cinta itu harus
didasari oleh cinta kepada Allah.
Kita mencintai orang tua karena
Allah memerintahkan kita untuk cinta kepada orang tua. kita mencintai
istri/suami kita, karena Allah lah yang memerintahkan kita mencintai
mereka. kita mencintai sesama karena Allah telah menjadikan kita
bersaudara dan memerintahkan kita untuk saling mencintai dan mengasihi.
Cinta
tanpa dasar cinta kepada Allah akan menyakiti pelakunya. membuatnya
stress dan hampa. akan tetapi setiap cinta yang didasari dengan cinta
kepada Allah akan selalu membuat pelakunya tenang, nyaman dan optimis.
cinta yang satu adalah cinta kepada Allah.
(
http://www.artikelislami.com )